Teman-teman Pers yang
saya hormati, sebagaimana kita tahu bersama bahwa pada hari ini saya (Jacky W.B. Noya) telah diterima oleh
Pengurus DPD PDI-Perjuangan Maluku dalam rangka lawatan politik saya untuk
mengambil formulir pendaftaran sebagai Bakal Calon Gubernur Maluku untuk
periode 2013-2018 yang mudah-mudahan atas pertolongan Tuhan Yang Maha Kuasa
akan dilaksanakan pada Pemilukada tahun 2013 di Maluku.
Sesungguhnya keinginan saya mencalonkan diri sebagai Bakal Calon Gubernur dan nantinya diharapkan
bisa memperoleh dukungan dari Partai Politik PDI-Perjuangan termasuk partai
politik lainnya yang nantinya ketika mereka membuka pendaftaran, maka saya akan
melaksanakan lawatan yang sama juga kepada pengurus DPD Parpol masing-masing dan
mudah-mudahan ketika semua persyaratan yang ditetapkan pada masing-masing
Parpol, maka akan dilakukan penilaiannya untuk selanjutnya saya bisa ditetapkan
sebagai Calon Gubernur Maluku periode 2013 – 2018.
Teman-teman yang saya hormati, sesungguhnya
ketetapan hati saya untuk mendaftarkan diri sebagai salah satu kontestan dalam
proses berdemokrasi di Maluku melalui Pemilukada pada tahun 2013 yang akan datang,
telah didasarkan pada beberapa alasan :
Pertama : Sebagai warga Negara yang yang
mempunyai hak politik, maka pilihan ini menjadi landasan normatif yang memberi
ruang partisipasi politik bagi saya untuk mencalonkan diri dalam proses
Pemilukada Maluku tahun 2013.
Kedua :
Bukan suatu kebetulan kehadiran saya pada saat ini untuk turut-serta
bersama putera-puteri terbaik di Maluku dalam mengikuti Pemilukada yang
nantinya berlangsung pada tahun 2013 ; tetapi sebagai putera Maluku ini adalah panggilan
moral bagi saya untuk melanjutkan cita-cita pergerakan dan perjuangan
pemerintahan terdahulu dalam rangka memperbaiki dan meningkatkan kondisi
pensejahteraan rakyat di bumi seribu pulau ini.
Ketiga : Dalam semangat Siwalima berbasis kepulauan,
maka tidak ada pilihan lain, bahwa kegiatan pembangunan, pemerintahan dan pelayanan
masyarakat yang sudah digagas dan dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah Provinsi sejak kurun
waktu terdahulu dan teristimewa ketika pada aras kepemimpinan Pak Karel dan Pak Memet maupun Pak Karel dan Pak Said, ini menjadi
titik tolok bagi upaya me-redesign pengembangan
masa depan Maluku secara berkelanjutan.
Dan karena itu, dengan berperspektif pada kaidah perencanaan pembangunan
secara berkelanjutan, maka dengan belajar dari pengalaman pemerintahan yang
sudah dan sedang berlangsung ini, akan dijadikan landasan pijak untuk saya
tuangkan di dalam Visi Pembangunan Lima Tahunan Maluku yang akan datang.
Keempat : Mungkin hari ini banyak orang sedang
dan akan mempersoalkan saya yang selama ini berada dan/atau berdiam di wilayah
orang lain dan kini baru mau pulang ketika momentum Pemilukada dan langsung mau
menjadi Gubernur. Apakah ini sebuah
kebetulan, karena itu saya menjawab pertanyaan ini bahwa anggapan seperti ini
adalah keliru dan tidak tepat. Maka pada
hari ini saya ingin mengatakan kepada seluruh orang-orang di Maluku yang
tinggal di Ustutun hingga Aer Buaya, bahwa saya Jacky W.B. Noya karena panggilan
profesi sebagai seorang Arsitektur harus mengembangkan keahlian saya di daerah
lain dan pada saat ini bukan karena
sebuah kebetulan tetapi ini adalah suatu kesempatan bagi saya dan semua
putera-puteri terbaik Maluku untuk menggunakan hak politik secara santun dan
elegan menuju kepemimpinan Maluku ke depan.
Kelima : Secara fisik dan
mental saya sudah siap untuk waktunya nanti akan merayakan pesta demokrasi melalui Pemilukada Provinsi
Maluku, dan karena itu pada kesempatan ini saya ingin mengajak
seluruh masyarakat Maluku dan teman-teman pers untuk melakukan penilaian secara
normatif terkait keinginan saya.
Perspektif Ke Depan
Bahwa, ketetapan hati saya ketika saya
mendapatkan restu dari keluarga untuk mendaftarkan diri dalam proses Pemilukada Maluku di tahun
2013, ketika itu saya mencoba menentukan pikiran perspektif untuk membangun
Maluku ke depan sebagai berikut.
Sesungguhnya
masa depan Maluku ada di tangan kita dan ditentukan oleh kita. Bahwa prakarsa desentralisasi dengan
kaidah-kaidah yang normatif telah memberi ruang yang terbuka untuk seluruh potensi sumber daya dikelola
dan digerakkan secara proposional dan professional. Karena itu, dengan dijiwai semangat Siwalima
yang di dalamnya menuntut semua orang di Maluku sebagai cara hidup (way of life) yang saling menerima dalam
keperbedaan mesti terus di-design
secara utuh dan paripurna dalam suatu kesatuan pandangan yang sama untuk
memajukan Maluku.
Karena
itu, ke depan Maluku terus membutuhkan tipikal kepemimpinan yang kuat dan
berwibawa. Artinya, kepemimpinan yang
pro-kehidupan sehingga kepentingan umum diletakkan pada aras tertinggi di atas
kepentingan golongan. Atau kepemimpinan
yang mampu menjadi jembatan untuk terus mempertahankan dan meningkatkan
keutuhan bersama dalam keperbedaan, kepemimpinan yang terus menjaga
keseimbangan sosial budaya, ideologi, politik, ekonomi, hukum dan keamanan di tengah-tengah masyarakat.
Dengan
tipikal wilayah kepulauan, maka pendekatan pembangunan berbasis spasial terus
dibuka dan dikembangkan untuk mempermudah
akses kepada masyarakat dalam rangka mempercepat kondisi kesejahteraan sosial
masyarakat Maluku.
Sesungguhnya,
pelibatan seluruh pemangku kepentingan baik di dalam maupun di luar daerah
Maluku akan diberi ruang dan kesempatan yang sama sebagai para agen perubahan
sesuai kompetensi mewujudkan Maluku yang
makmur. Sekian
dan Terima Kasih. (swiss-belhotel sabtu, 26 Mei 2012)